Optimalisasi Ekologi Lanskap dalam Zonasi Tata Ruang di Kampus IPB Dramaga Bogor.
Ekologi lanskap merupakan salah satu disiplin ilmu yang banyak
menekankan pada bidan ilmu social, geografi, arsitektur, perancangan
daerah dan ekonomi kehutanan yang dilakukan dengan memadukan peran
manusia sebagai komponen pembentuk ekologi yang heteroparsial.
terdapat tiga komponen penting dalam ekologi lanskap, yaitu struktur, fungsi dan dinamika.
Sebagai suatu lahan yang heterogen, kawasan Bogor memiliki
tipe ekosistem yang berbeda-beda. Hal ini terkait dengan ekologi lanskap yang
fokus pada tiga hal, yaitu: 1) struktur; 2) fungsi; dan 3) perubahan. Arifin
(2012) menjelaskan bahwa struktur merupakan hubungan spasial antara ekosistem
yang berbeda, distribusi energi, material, dan spesies dalam hubungannya
terhadap ukuran, bentuk, jumlah, jenis, dan konfigurasi ekosistem. Fungsi
merupakan interaksi antara elemen spasial berupa aliran energi, material, dan
spesies. Perubahan terkait dengan perubahan struktur dan fungsi mosaik
ekologis. Konsep area dalam ekologi lanskap ada tiga, yaitu: 1) patch; 2)
koridor; dan 3) matriks. Patch merupakan area permukaan non linier yang berbeda
penampakan dengan area di sekitarnya. Koridor merupakan bentuk elemen
lanskap yang memanjang dan berkesimbungan (Connectivity). Matriks merupakan
habitat homogen yang paling dominan
dalam suatu lanskap (Arifin, 2012). Lanskap
merupakan area yang heterogen dengan berbagai tipe skala. Pada beberapa
wilayah perdesaan, jaringan koridor memainkan peran penting bagi spesies yang membutuhkan tutupan untuk perpindahan
mereka (Farina, 1998). Lanskap dengan
konektivitas yang tinggi dapat menjamin peluang untuk bertahan hidup bagi populasi.
Pengamatan
Lanskap Kampus IPB
Kampus IPB
Dramaga merupakan kampus baru yang dibangun di luar wilayah Kota Bogor, tepatnya di Kecamatan Dramaga Kabupaten
Bogor. Kampus IPB Dramaga dengan Kota
Bogor dihubungkan oleh jalan arteri (Jalan Raya Dramaga) yang merupakan kelompok jalan provinsi. Jalan provinsi adalah
jalan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten (PP No. 34
Thn 2006).
Konsep borrowing landscape adalah suatu cara meningkatkan
kualitas estetika lingkungan suatu wilayah dengan menggunakan elemen lanskap
lain yang ada di sekitarnya. Bogor memiliki topografi yang berbukit serta
memiliki beberapa gunung yang mengelilingi wilayahnya. Konsep borrowing
landscape dapat diterapkan dengan memanfaatkan view gunung Salak
sehingga meningkatkan kualitas estetika kampus IPB sebagai wilayah yang masih
asri dan alami.
Aspek Ekologi Lanskap
Gambar 1. Rektorat IPB |
setelah dilakukan observasi mengenai dapat diketahui patch dengan garis kuning berupa rektorat, sekumpulan vegetasi, dan lawn. matriks dengan garis hitam berupa view gunung Salak sedangkan corridor berupa jalan raya dan susunan vegetasi yang memanjang yang ditandai dengan garis biru.
Daftar Pustaka
Arifin
HS. 2013. Bahan kuliah MK Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Farina A. 1998.Principles and Methods in
Landscape Ecology. London: Chapman & Hall.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2006 Tentang Jalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar