Rabu, 22 April 2015

Optimalisasi Ekologi Lanskap dalam Zonasi Tata Ruang di Kampus IPB Dramaga Bogor.

Ekologi lanskap merupakan salah satu disiplin ilmu yang banyak menekankan pada bidan ilmu social, geografi, arsitektur, perancangan daerah dan ekonomi kehutanan yang dilakukan dengan memadukan peran manusia sebagai komponen pembentuk ekologi yang heteroparsial.
terdapat tiga komponen penting dalam ekologi lanskap, yaitu struktur, fungsi dan dinamika.

Sebagai suatu lahan yang heterogen, kawasan Bogor memiliki tipe ekosistem yang berbeda-beda. Hal ini terkait dengan ekologi lanskap yang fokus pada tiga hal, yaitu: 1) struktur; 2) fungsi; dan 3) perubahan. Arifin (2012) menjelaskan bahwa struktur merupakan hubungan spasial antara ekosistem yang berbeda, distribusi energi, material, dan spesies dalam hubungannya terhadap ukuran, bentuk, jumlah, jenis, dan konfigurasi ekosistem. Fungsi merupakan interaksi antara elemen spasial berupa aliran energi, material, dan spesies. Perubahan terkait dengan perubahan struktur dan fungsi mosaik ekologis. Konsep area dalam ekologi lanskap ada tiga, yaitu: 1) patch; 2) koridor; dan 3) matriks. Patch merupakan area permukaan non linier yang berbeda  penampakan dengan area di sekitarnya. Koridor merupakan bentuk elemen lanskap yang memanjang dan berkesimbungan (Connectivity). Matriks merupakan habitat homogen yang paling dominan dalam suatu lanskap (Arifin, 2012). Lanskap merupakan area yang heterogen dengan berbagai tipe skala. Pada  beberapa wilayah perdesaan, jaringan koridor memainkan peran penting bagi spesies yang membutuhkan tutupan untuk perpindahan mereka (Farina, 1998). Lanskap dengan konektivitas yang tinggi dapat menjamin peluang untuk bertahan hidup bagi populasi.


Pengamatan Lanskap Kampus IPB


Kampus IPB Dramaga merupakan kampus baru yang dibangun di luar wilayah Kota Bogor, tepatnya di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Kampus IPB Dramaga dengan Kota Bogor dihubungkan oleh jalan arteri (Jalan Raya Dramaga) yang merupakan kelompok jalan provinsi. Jalan provinsi adalah jalan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten (PP No. 34 Thn 2006).

Konsep borrowing landscape adalah suatu cara meningkatkan kualitas estetika lingkungan suatu wilayah dengan menggunakan elemen lanskap lain yang ada di sekitarnya. Bogor memiliki topografi yang berbukit serta memiliki  beberapa gunung yang mengelilingi wilayahnya. Konsep borrowing landscape dapat diterapkan dengan memanfaatkan view gunung Salak sehingga meningkatkan kualitas estetika kampus IPB sebagai wilayah yang masih asri dan alami.



Aspek Ekologi Lanskap

Gambar 1.  Rektorat IPB
Identifikasi struktur ekologi lanskap dapat dilihat dari patch, matriks dan corridor.
setelah dilakukan observasi mengenai dapat diketahui patch dengan garis kuning berupa rektorat, sekumpulan vegetasi, dan lawn. matriks dengan garis hitam  berupa view gunung Salak sedangkan corridor berupa jalan raya dan susunan vegetasi yang memanjang yang ditandai dengan garis biru. 

Daftar Pustaka


Arifin HS. 2013. Bahan kuliah MK Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Farina A. 1998.Principles and Methods in Landscape Ecology. London: Chapman & Hall.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan